Kamis, 21 Agustus 2014

Air Sendang Beji Clapar Sembuhkan Orang Gila


Air Sendang Beji Clapar Sembuhkan Orang Gila

CLAPAR adalah sebuah desa di pegunungan masuk wilayah Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Di sana terdapat makam Mbah Kepadangan yang oleh warga setempat dipercaya sebagai cikal bakal orang Clapar. Di sebelah bawah sekitar 200 meter dari makam, terdapat Sendang Beji yang tak pernah kering airnya.
Soegito T pensiunan karyawan Pemkab Kebumen yang juga warga Clapar, pernah menceritakan Sendang Beji (kolam), dulu untuk melarung kotak wayang kulit Kyai Gandamaya, dan terbang Si Grantung milik Mbah Kepadangan. Diceritakan, Sendang Beji tersebut sering digunakan memandikan orang gila. Menurut kesaksian, tak sedikit orgil yang berhasil disembuhkan setelah dimandikan di situ.
Makam Mbah Kepadangan berada di Dukuh Depok di bagian paling atas. Luas makam sekitar 350 meter persegi. Sedangkan Sendang Beji yang bisa digunakan untuk menyembuhkan orang gila terletak di bagian bawah. Mbah Kepadangan juga mempunyai beberapa senjata pusaka seperti keris dapur jalak yang diberi nama Kyai Wulung, patrem dengan dapur lontop yang diberi nama Kyai Lontop, keris dapur kebo lajer yang disebut Kyai Banjor, tumbak dapur carang glagah yang disebut Kyai Blabar, umbul-umbul dan bende pengalab-alab. Sebagaimana umumnya benda pusaka, pada bulan Sura benda-benda pusaka tersebut juga dijamasi.
Di lingkungan Makam Kepadangan juga terdapat makam Panembahan Adisana, anak sulung Mbah Kepadangan dengan istri peri dari Segarawindu. Masih menurut cerita Soegito T, suatu ketika di pintu cungkup leluhur Clapar itu, tahu-tahu ada papan bertuliskan huruf Jawa. Bunyinya Untung Surapati. Mungkinkah ada hubungan antara Mbah Kepadangan dengan Untung Surapati?
Ada sumber yang menyebutkan ketika terjadi perang antara pasukan Untung Surapati dengan Kompeni Belanda pada Oktober 1706 di Pasuruhan, Jawa Timur, yang gugur bukan Untung Surapati, melainkan Patih Wirapati yang memang bak pinang dibelah dua dengan Untung Surapati.
Sedang Untung Surapati sendiri berhasil lolos dari kepungan Komandan Knol. Ke mana larinya, mungkinkan ke Clapar? Menurut cerita, Mbah Kepadangan membuka daerah Clapar pada tahun 1701 Masehi. Ada selisih 5 tahun dengan terjadinya perang di Pasuruhan. Tapi setelah perang di Pasuruhan itu, Kumpeni Belanda tidak bisa menemukan makam Untung Surapati. Apakah Untung Surapati menyamar sebagai Mbah Kepadangan dan kemudian menetap di Clapar? Menurut cerita, pusaka-pusaka Mbah Kepadangan sudah banyak ‘meminum’ darahnya Belanda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar