Air Sendang Beji Clapar Sembuhkan Orang Gila
|
CLAPAR
adalah sebuah desa di pegunungan masuk wilayah Kecamatan Karanggayam
Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Di sana terdapat makam Mbah Kepadangan yang
oleh warga setempat dipercaya sebagai cikal bakal orang Clapar. Di sebelah
bawah sekitar 200 meter dari makam, terdapat Sendang Beji yang tak pernah
kering airnya.
Soegito T
pensiunan karyawan Pemkab Kebumen yang juga warga Clapar, pernah menceritakan
Sendang Beji (kolam), dulu untuk melarung kotak wayang kulit Kyai Gandamaya,
dan terbang Si Grantung milik Mbah Kepadangan. Diceritakan, Sendang Beji
tersebut sering digunakan memandikan orang gila. Menurut kesaksian, tak
sedikit orgil yang berhasil disembuhkan setelah dimandikan di situ.
Makam Mbah
Kepadangan berada di Dukuh Depok di bagian paling atas. Luas makam sekitar
350 meter persegi. Sedangkan Sendang Beji yang bisa digunakan untuk
menyembuhkan orang gila terletak di bagian bawah. Mbah Kepadangan juga
mempunyai beberapa senjata pusaka seperti keris dapur jalak yang diberi nama
Kyai Wulung, patrem dengan dapur lontop yang diberi nama Kyai Lontop, keris
dapur kebo lajer yang disebut Kyai Banjor, tumbak dapur carang glagah yang
disebut Kyai Blabar, umbul-umbul dan bende pengalab-alab. Sebagaimana umumnya
benda pusaka, pada bulan Sura benda-benda pusaka tersebut juga dijamasi.
Di
lingkungan Makam Kepadangan juga terdapat makam Panembahan Adisana, anak
sulung Mbah Kepadangan dengan istri peri dari Segarawindu. Masih menurut
cerita Soegito T, suatu ketika di pintu cungkup leluhur Clapar itu, tahu-tahu
ada papan bertuliskan huruf Jawa. Bunyinya Untung Surapati. Mungkinkah ada
hubungan antara Mbah Kepadangan dengan Untung Surapati?
Ada sumber
yang menyebutkan ketika terjadi perang antara pasukan Untung Surapati dengan
Kompeni Belanda pada Oktober 1706 di Pasuruhan, Jawa Timur, yang gugur bukan
Untung Surapati, melainkan Patih Wirapati yang memang bak pinang dibelah dua
dengan Untung Surapati.
Sedang
Untung Surapati sendiri berhasil lolos dari kepungan Komandan Knol. Ke mana
larinya, mungkinkan ke Clapar? Menurut cerita, Mbah Kepadangan membuka daerah
Clapar pada tahun 1701 Masehi. Ada selisih 5 tahun dengan terjadinya perang
di Pasuruhan. Tapi setelah perang di Pasuruhan itu, Kumpeni Belanda tidak
bisa menemukan makam Untung Surapati. Apakah Untung Surapati menyamar sebagai
Mbah Kepadangan dan kemudian menetap di Clapar? Menurut cerita, pusaka-pusaka
Mbah Kepadangan sudah banyak ‘meminum’ darahnya Belanda.
|
Kamis, 21 Agustus 2014
Air Sendang Beji Clapar Sembuhkan Orang Gila
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar