Senin, 25 Agustus 2014

MACAM MACAM KAMERA



1 Kamera Pocket
Kamera pocket disebut juga kamera saku, karena bentuknya yang kecil dan mudah dibawa kemana-mana serta sangat praktis dan mudah menggunakannya karena tidak perlu menyetel apa-apa dan yang penting adalah fotonya pasti jadi karena semuanya sudah diatur oleh kamera. Jadi dalam hal ini sang fotografer nggak perlu ikut campur masalah teknis kamera, pokoknya bidik dan jepret (point and shoot). Namun pada saat ini kamera pocket telah cukup berkembang dengan berbagai macam fasilitas seperti lensa zoom.

2. Kamera SLR
Kamera SLR (Single Lens Reflex atau Cermin Lensa Tunggal), disebut SLR karena cara kerja kamera ini karena pembidikannya dipantulkan melalui prisma dan cermin lalu diteruskan pada lensa utama sehingga tidak terjadi efek paralax (perbedaan bidikan dan hasil gambar yang ditangkap kamera) seperti yang terjadi pada kamera jenis range finder. Dengan kamera jenis ini, fotografer harus menentukan kecepatan shutter speed (Kecepatan rana), aperture (bukaan diafragma) serta fokus, maka disini fotografer adalah si penentu kualitas foto, apakah jadi kabur nggak karuan atau lebih indah dari aslinya. Dengan kamera SLR sang fotografer dapat berkreasi sebebas-bebasnya dengan membuat efek-efek tertentu dengan cara membuat kombinasi yang berbeda antara shutter speed dan aperture, selain itu kamera SLR sangat banyak asesorisnya seperti berbagai jenis lensa, filter dll. Dengan berkembangnya teknologi dibidang fotografi, maka saat ini kamera SLR juga memliliki kemampuan yang serba otomatis yang menyesuaikan dengan kondisi pencahayaan, seperti fokus otomatis, kecepatan rana otomatis, dan bukaan diafragma otomatis, Namun selain dapat disetel otomatis kamera tersebut dapat disetel manual. Kamera jenis SLR paling banyak digunakan oleh amatir maupun profesional, selain karena kemampuannya, menggunakan kamera jenis ini menurut mereka lebih menantang (mungkin maksudnya lebih ruwet karena harus nyetel ini itu.

3 Kamera Range Finder
Disebut demikian karena pembidikannya secara langsung tanpa melalui lensa utama (sama dengan kamera pocket) beberapa fasilitasnya mirip dengan kamera SLR, seperti pengaturan diafragma, kecepatan rana, penyetelan fokus serta dapat ditambah asesoris seperti filter dll. Kamera jenis ini sekarang sudah tidak populer lagi.

4. Kamera Medium Format
Kamera ini cara kerjanya mirip dengan SLR namun dengan ukuran film yang digunakan lebih besar yaitu 120 mm, dengan ukuran film tersebut maka pembesaran yang dihasilkan akan lebih baik dari pada menggunakan film 35 mm. Kamera ini biasanya digunakan pada pemotretan Still Life (benda tidak bergerak), model, ataupun untuk keperluan keperluan bisnis seperti iklan dan majalah yang membutuhkan hasil gambar yang besar.

5. Kamera Large Format
Biasa disebut juga View Kamera, kamera jenis ini menggunakan film yang lebih besar, yaitu ukuran 4x5 inci atau 8x10 inci. Jika menginginkan hasil cetak ukuran yang sangat besar dengan kualitas yang sangat bagus biasanya menggunakan kamera ini. Kamera ini biasanya hanya digunakan untuk pemotretan yang lebih khusus seperti foto udara dan foto arsitektur dari jarak dekat tanpa menimbulkan distorsi (minimal).

6. Kamera Instan
Kelebihan dari kamera ini adalah kecepatannya dalam menghasilkan gambar. Dengan kamera ini kita tidak perlu repot-repot melakukan proses cuci cetak film, sebab, beberapa detik setelah selesai pengambilan gambar, maka hasilnya akan langsung jadi. Namun disamping kelebihan yang dimiliki, kamera inipun memiliki kekurangan. Karena Film yang digunakan adalah film instan, yang tentunya tidak memiliki klise, maka hasil pemotretan tidak memungkinkan untuk dicetak ulang.

7. Kamera Film
Jenis kamera film yang digunakan adalah dari jenis 35 milimeter, yang menjadi popular karena keserbagunan dan kecepatannya saat memotret, karena kamera ini berukuran kecil, kompak dan tidak mencolok. Lensa kadang dapat dipertukarkan, dan kamera itu dapat memuat gulungan film untuk 36 singkapan, bahkan kadang lebih.
  • Jenis-jenis film berdasarkan ukuran:
  1. Small format (35mm)
  2. Medium format (100-120mm)
  3. Large Format
  • Pembagian film berdasarkan jenis bahan dan kesensitifannya:
  1. Film hitam putih
  2. Film warna
  3. Film positif
  4. Film negative
  5. Film daylight
  6. Film tungsten
  7. Film infra merah (sensitive terhadap panas yang dipantulkan permukaan objek)

8. Kamera Polaroid
Kamera jenis ini memakai lembaran polaroid yang langsung memberikan gambar positif sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cuci cetak film.

9. Kamera Digital
Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa menggunakan film. Si pemotret dapat dengan mudah menangkap suatu objek tanpa harus susah-susah membidiknya melalui jendela pandang karena kamera digital sebagian besar memang tidak memilikinnya. Sebagai gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar LCD yang terpasang dibelakang kamera. Lebar layar LCD pada setiap kamera digital berbeda-beda.
Sebagai tanda penyimpanan, kamera digital menggunakan internal memory ataupun external memory yang menggunakan memory.

10. Kamera Single Lens
Kamera ini memiliki cermin datar dengan singkap 45 derjat dibelakang lensa, sehingga apa yang terlihat oleh pemotret dalam jendela pandang adalah juga apa yang akan ditangkap pada film. Umumnya kamera ini digunakan setinggi pinggang ketika dipotretkan.Kamera instan adalah dimilikinya mekanisme automatik pada kamera, sehingga berdasar pengukur cahaya (lightmeter atau fotometer), lebar diafragma dan kecepatan pemetik potret secara otomatis telah diatur.

11. Kamera Instan
Istilah instan adalah dimilikinya mekanisme automatik pada kamera, sehingga berdasar pengukur cahaya (lightmeter atau fotometer), lebar diafragma dan kecepatan pemetik potret secara otomatis telah diatur.

12. Kamera Saku
Jenis yang paling popular digunakan masyarakat umum. Lensa utama tak bisa, umumnya otomatis atau memerlukan sedikit penyetelan cahaya yang melewati lensa langsung membakar kedium. Kelemahan film ini adalah gambar yang ditangkap oleh mata akan berbeda dengan yang akan dihasilkan film, karena ada perbedaan sudut pandang jendela pembiddik (viewfinder) dengan lensa.

13. Kamera TLR
Kelemahan kamera potret diperbaiki oleh kamera TLR (Twin Lens Reflect). Jendela bidik diberikan lensa yang identik dengan lens dibawahnya. Namun tetap ada kedalahan paralaks yang ditimbulkan sebab sudut dan posisi kedua lensa tidak sama.

14. Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflect)
Pada kamera ini, cahaya yang masuk ke dalam kamera dibelokkan ke mata fotografer sehingga fotografer mendapatkan bayangan yang identik dengan yang akan terbentuk saat fotografer memencet tombol kecepatan rana, cahaya akan dibelokkan kembali ke medium (atau film). Lensa kamera SLR dapat diganti-ganti sesuai kehendak. Dudukan lensa pada bodi kamera berbeda benda tergantung merek kamera, mulai dari lensa wide (sudut lebar), tele(jarak jauh) dan lensa normal (standar 50mm), tersedia pula lensa zoom dengan panjang lens bervariasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar